Daerah yang beriklim tropis seperti di Indonesia sangat cocok untuk budidaya jamur tiram. Sama halnya “cara menanam bayam” yang cocok dibudidayakan di Indonesia. Hanya dengan modal secuil, akan menghasilkan panen yang melimpah.
Jamur tiram adalah sebuah jamur pangan dari kelompok Basidiomycota. Memiliki ciri warna putih hingga krem dan tudungnya yang berbentuk setengah lingkaran, tubuh buah jamur tiram mempunyai tangkai yang tumbuh menyamping.
Ada beberapa tahapan untuk memulai kegiatan budidaya jamur tiram, simak di bawah ini.
Table of Contents
Menyiapkan Baglog (Media Tanam Jamur Tiram)
Baglog merupakan media tanam bibit jamur, bahan utamanya adalah serbuk gergaji. Dibungkus plastik silinder yang salah satu ujungnya diberi lubang. cara membuat baglog yang sederhana, yaitu:
Bahan utama pembuatan baglog
- Serbuk gergaji 100 kg
- Bekatul 20 kg
- Tepung jagung 2 kg
- Kapur bangunan 2 kg
- Air 60-70 %.
Ada beberapa tahapan untuk membuat baglog, yakni sebagai berikut:
- Pilihlah serbuk gergaji kayu, kemudian campur bahan menjadi satu
- Ayaklah campuran tersebut menggunakan ayakan dengan luas lubang ½ cm.
- Tambahkan air sebanyak 60-70 %.
- Campur kembali serbuk dengan merata, setelah itu tutup dengan menggunakan karung atau pengomposan. Lama pengomposan 1-7 hari. Jika sudah mencapai 50 derajat celcius maka proses pengomposan telah selesai.
- Selanjutnya lakukan pemakingan dengan menggunakan plastik tahan panas dengan ketebalan plastik 0,3 -0,5. Ukuran plastiknya 17 x 35 x 0,5, 17 x 35 x 0,4, dan 20 x 35 x 0,5.
Menyiapkan Tempat untuk Budidaya Jamur Tiram
Kumbung adalah tempat untuk budidaya Jamur Tiram dan merawat baglog. Terbuat dari bambu atau kayu, fungsinya untuk menjaga suhu dan kelembaban.
Kumbung ini berbentuk bangunan yang berisi rak-rak untuk meletakkan baglog. Biasanya atapnya harus dari genteng atau sirap, dan untuk lantainya sebaiknya jangan diplester. Agar air yang digunakan untuk menyiram jamur bisa meresap.
Ukuran raknya tidak kurang dari 40 cm dan dibuat 2-3 tingkat. Lebar rak 40 cm serta panjang setiap ruas rak 1 meter. Setiap ruas dapat menyimpan 70-80 baglog.
Ada beberapa tahapan yang harus dilalui sebelum memasukkan baglog ke dalam kumbung yakni sebagai berikut:
- Bersihkan kumbung dan rak untuk menyimpan baglog.
- Lakukan pengapuran dan penyemprotan menggunakan fungisida dan diamkan selama 3 hari.
- Selanjutnya, setelah bau obat hilang. Masukkan baglog yang sudah siap ditumbuhkan dan permukaannya tertutupi serabut putih.
Cara Merawat Baglog (Media Tanam Jamur)
Ada dua cara meletakkan baglog, yaitu secara horizontal dan vertikal. Agar jamur tumbuh dengan optimal, ada beberapa perawatan yang harus dilakukan dalam budidaya jamur tiram.
- Buka dahulu cincin dan kertas penutup baglog, sebelum baglog disusun. Diamkan selama 5 hari dan lakukan penyiraman untuk menjaga kelembapan.
- Potong ujung baglog untuk menyediakan ruang pertumbuhan. Diamkan lagi selama 3 hari dan jangan lakukan penyiraman.
- Siram dengan sprayer, penyiraman sebaiknya berbentuk kabut dan bukan semprotan. Penyiraman dilakukan 2-3 kali sehari dengan, jaga suhu sekitar 16-24 cm.
Panen Jamur Tiram
Dalam proses ini ada beberapa tahapan yang harus dilalui, seperti menyiapkan alat dan cara memanen.
Alat-alat:
- Pisau cutter atau pisau yang tajam.
- Keranjang untuk menyimpan hasil panen.
- Timbangan untuk menghitung hasil panen.
- Plastik tahan panas untuk mengemas hasil panen yang akan dipasarkan.
Proses Pemanenan
Usia jamur tiram adalah usia paling singkat dalam dunia perjamuran. Dalam waktu 5-7 hari saja, jamur harus sudah dipanen dan apabila telat 4-8 jam saja jamur akan berubah warna menjadi agak berwarna kuning tidak putih bersih lagi.
Berbeda dengan “cara menanam durian” yang membutuhkan waktu yang lama. Ada beberapa langkah memanen jamur.
- Sayat jamur pada pangkal batangnya, lalu bersihkan media tanam yang menempel pada jamur.
- Bersihkan jamur di luar kumbung, karena untuk memastikan tidak terjadi pembusukan pada sisa jamur yang akan menyebabkan tumbuhnya hama.
- Lalu setelah dibersihkan, jamur siap dikemas. Susunlah jamur dengan rapi, pastikan tidak ada daun jamur yang terlipat. Ikatlah plastik jangan terlalu menggelembung, karena jamur akan mengeluarkan zat berupa gas jika plastik kemas mengencang.
Manfaat Budidaya Jamur Tiram
Budidaya Jamur tiram memiliki beberapa manfaat yang terkandung di dalam jamur tersebut. Simak di bawah ini.
- Mempunyai Nilai Gizi yang Tinggi
Jamur tiram mempunyai nutrisi yang tinggi, protein, vitamin, mineral, dan serat. Jamur termasuk dalam makanan yang rendah kalori, rendah garam, bebas lemak, serta bebas kolesterol.
- Meningkatkan Pendapatan dan Menjadi Usaha Sampingan
Meningkatnya konsumsi jamur di masyarakat, tentunya meningkatkan pula daya jual pengusaha jamur tiram. Dengan seperti itu, akan memberikan keuntungan pula bagi pembudidaya dan penjual jamur tiram.
- Mengurangi Pengangguran
Jika penjualan jamur tiram meningkat dan jamur tiram dapat diinovasikan menjadi sebuah makanan yang lezat. Tentunya akan semakin bertambah pula produksi jamur tiram, produksi tersebut tentunya membutuhkan tenaga yang banyak.
Dengan dibukanya lowongan tenaga tersebut, maka jumlah pengangguran akan semakin berkurang dan semakin banyak tenaga kerja yang terserap.
Semakin kesini orang semakin tertarik dengan budidaya jamur tiram, selain menggunakan modal yang sedikit waktu panen pun tidak terlalu lama. Seperti halnya “cara menanam semangka” yang hanya menggunakan modal yang sedikit.
Permintaan jamur tiram masih sangat tinggi, sedangkan petani jamur tiram juga masih sedikit. Hal tersebut bisa menjadi peluang manis bagi para pemula yang ingin serius dalam budidaya jamur tiram.
Keuntungan budidaya jamur tiram bisa dibilang cukup tinggi. Omset yang didapat bisa mencapai 5-15 juta per bulan. Dengan keuntungan yang sebesar itu, perlu diketahui pula cara budidaya jamur tiram yang benar dan cara merawatnya. Maka dari itu, perlu diketahui tahapan-tahapan yang harus dilakukan budidaya jamur tiram.
